Senin, 05 November 2012

Disaat membaca dirasa tidak lagi penting


Renungkan
Disaat manusia tidak lagi peduli dengan kegiatan membaca dan menulis, namun lebih menggemari kehidupan Hedonis, maka itu akan menjadi mimpi buruk bagi masa depan. Negri akan terisolir, kekayaan akan dikuras habis oleh para kapitalis lantaran kita tidak becus membaca. Tidak lagi ada ilmu bagi kita. Kita akan menjadi bangsa yang paling terbelakang dibanding vietnam dan kamboja.
                                                                                                                                                          
Apa hubungannya dengan membaca?????
Tentu saja membaca keadaan, membaca situasi, membaca gelagat buruk, membaca peluang, membaca semuanya. Tentu saja hal buruk itu akan terjadi jika dari sekarang membaca tidak lagi kita galakkan. Hal ini akan mengancam kehidupan anak cucu kita di masa depan, akan menjadi kehidupan kelam bagi mereka, karena ulah kita. Akan ada aksi subversif dan kemudian lahirlah katastrofi berkepanjangan. Tidak lagi ada yang namanya pemikir, pengamat, ulama, dan mahasiswa-mahasiswa cerdas yang berusaha melawan atau menelurkan ide-ide pencerahan. Semuany mati karena kemalasan membaca, malas mencari ilmu, malas membaca keadaan, malas membaca info yang berkembang. Karena apa? Karena tidak mau peduli. Tidak peduli untuk membaca, tidak peduli dengan tulisan.

Mimpi buruk????
Yah,,,, mimpi buruk, dimana kita akan terputus total dari dunia. Jika ada yang bertanya, bagaimana dengan dunia maya? Bagaimana dengan jejaring sosial yang sekarang digemari penduduk diseluruh penjuru negri ini??
Sama saja!! Para provider internet akan gulung tikar, karena tidak ada pemasok listrik. Kenapa? Karena tidak lagi yang mengerti seputar kelistrikan. Kenapa? Karena tidak ada yang belajar seputar kelistrikan. Kenapa tidak belajar? Karena tidak ada sekolah. Kenapa? Karena tidak ada guru. Kenapa tidak ada guru? karena tidak ada bacaan dan buku-buku. Kanapa tidak ada buku? Karena tidak ada yang menulis. Kenapa? Karena tidak ada yang mau membaca dan semua penerbit sudah mati. Kenapa tidak mau membaca? Karena satu-satunya kegiatan esensial itu diacuhkan. Kenapa di acuhkan? Lantara kita tidak punya kesadaran akan pentingnya membaca.

Bagaimana dampaknya???
Semua ini akan berimbas pada semua sektor kehidupan. Seluruh profesi yang ada di negri ini akan mati. Bagaimana hal ini bisa terjadi hanya karena satu saja biang keroknya? Pikir pakai logika!!!! Tidak akn ada lagi manusia  yang mau membaca, lalu tidak ada lagi yang bisa membaca, lalu tulisan-tulisan dan angka akan hilang dari peradaban.
Kejadian ini tidak terjadi serta-merta. Tapi gradual, berangsur-angsur. Dimulai dari sekarang. Dari kita yang tidak lagi peduli dengan kegiatan membaca dan menulis. Tidak lagi ada yang peduli dengan informasi. Tidak akan ada lagi manusia-manusia cerdas. Tidak ada lagi yang peduli dengan perpustakaan yang ada. Buku-buku yang ada hanya akan dimakan rayap. Atau mungkin akan di jual ke tukang loak, bisa jadi lembaran buku itu akan di gunakan untuk bungkusan bagi para pedagang. Tidak ada lagi ilmu. Dan kedepannya tidak ada lagi manusia cerdas. Lihat saja kebiasaan kita sekarang. Hanya suka menghabiskan waktu di depan televisi atau game yang berisi omongan dan aksi  tubuh. Kita akan menjadi regresif bahkan  menuju kehidupan primitif. Kita akan kembali mengulang sejarah ketika manusia belum mengenal tulisan, hingga kita benar-benar tidak lagi mengenal tulisan. Karena apa? Karena manusia tidak lagi bisa membaca, tidak lagi mengenal tulisan, tidak lagi mengenal angka dan huruf pada masa mendatang.
                                                                           
Mari tingkatkan membaca untuk  kehidupan yang lebih baik lagi, untuk wawasan yang lebih luas lagi, untuk jadi manusia cerdas, untuk menghidari mimpi buruk di masa depan, untuk kemajuan negri ini.